Arduino
Pengertian arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat
open-source, diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Sejarah arduino
Pembuatan arduino dimulai pada tahun 2005, dimana sebuah
situs perusahaan komputer Olivetti di Ivrea, Italia membuat perangkat untuk
mengendalikan proyek desain interaksi siswa supaya lebih murah dibandingkan
dengan sistem yang ada pada saat itu. Dilanjutkan pada bulan Mei 2011, dimana
sudah lebih dari 300.000 unit arduino terjual.
Pendiri arduino adalah Massimo Banzi dan David Cuartielles.
Awalnya mereka memberi nama proyek itu dengan sebutan Arduin dari Ivrea tetapi
seiring dengan perkembangan zaman, maka nama proyek itu diubah menjadi arduino
yang berarti " teman yang kuat" dalam versi bahasa Inggrisnya dikenal
dengan sebutan " Hardwin ".
Revolusi digital (digital vs analog)
Sebelum dimulainya revolusi industri pada tahun 1784, ongkos
produksi untuk suatu produk sangat mahal karena tidak dapat dilakukan produksi
masal sehingga semuanya merupakan "hand made". Saat ini istilah
"hand made" lebih identik dengan produk-produk yang memiliki nuansa
seni serta memiliki kualitas tinggi. Namun pada zaman dahulu, hal tersebut
merupakan hambatan terbesar untuk kesejahteraan manusia. sejak terjadinya
revolusi industri, produk-produk dapat diproduksi secara masal sehingga
tentunya menekan biaya produksi dari produk-produk yang dijual.
Saat ini kita telah melalui revolusi industri ketiga. Biaya
dari berbagai macam produk menjadi semakin murah sehingga kesejahteraan
hiduppun semakin meningkat. Pada revolusi industri kedua, tenaga listrik sudah
mulai digunakan untuk menggantikan penggunaan tenaga uap. Sedangkan pada revolusi
industri ketiga terdapat pergeseran teknologi, yaitu dari teknologi analog ke
teknologi digital. Pergeseran tersebut memungkinkan berbagai macam teknik
ptpmasi untuk dkembangkan, dimana hal tersebut akan meringankan beban kerja
manusia.
Revolusi industri ketiga yang dikenal sebagai revolusi
digital, dimulai dengan ditemukannya transistor oleh William Shockley, John
Bardeen, dan Walter Brattain pada tahun 1947. Dengan ditemukannya transistor,
akhirnya dilahirkan teknologi-teknologi lainnya seperti IC (Integrated
Circuit), microprocessor, microcontoller, FPGA, dll. Teknologi-teknologi
tersebut merupakan dasar dari teknologi-teknologi yang kita kenal dan digunakan
saat ini seperti kalkulator, smartphone, GPS, komputer,dll.
Adapun kronologi waktu dari revolusi digital secara sederhana
adalah sebagai berikut:
1947- 1968. Pada tahun 1947 transistor ditemukan dan hal ini
merupakan awa dari pembuatan mesin-mesinn komputer yang lebih cangih. Pada
tahun 1950- 1960 penggunaan komputer sudah memasuki dunia militer serta
perkantoran pemerintah. Pada tahun 1969 konsep internet mulai dikenal saat
sebuah pesan berhasil dikirimkan melalui ARPANET.
1970- 1979. Pada tahun-tahun ini, penggunaan komputer mulai
memasuki rumah tangga, serta produk video game mulai dikenal. Pada saat ini
proses pemindahan data analog ke data digital mulai populer sehingga membuka
lapangan pekerjaan baru yaitu data entry clerk.
1980- 1989. Pada tahun-tahun ini, penggunaan komputer makin
marak pada sektor rumah tangga, bisnis, industri, dan sekolah. Pada tahun 1983
motorola berhasil meciptakan telepon selular pertama. Pada tahun 1988, kamera digital
pertama telah diciptakan dan mulai dipasarkan pada tahun 1989 di Jepang. Pada
tahun 1989, tim Berners-Lee berhasil menciptakan World Wide Web.
1990- 1999. Pada tahun 1990, broadcast siaran HDTV pertama
dilakukan untuk piala dunia. Pada tahun 1991 World Wide Web mulai dapat diakses
oleh kalangan publik dimana sebelumnya hanya dapat diakses oleh kalangan
universitas dan pemerintahan saja. Pada tahun 1993, Marc Andreesen dan Eric
Bina menciptakan web browser mosaic yang dapat menampilkan gambar. Web browser
mosaic merupakan salah satu yang mempopulerkan penggunaan world wide web. Pada
tahun 1999, hampir semua negara sudah memiliki koneksi internet.
2000- 2009. Pada masa ini penggunaan telepon selular mulai
marak dan penggunaan sms sudah mulai digunakan oleh banyak orang.Revolusi
digital sudah memasuki negara-negara berkembang.
2010- sekarang. Saat ini penggunaan teknologi berbasis
internet sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang.
Penggunaan teknologi cloud computing (seperti: drop box, goole drive icloud,
dll) yang bergantung pada koneksi internet telah marak digunakan. Pada saat ini
juga konsep IoT (Internet of Things) semakin sering diperbincangkan, yaitu
konsep dimana setiap alat akan terkoneksi dan dapat berinteraksi melalui jaringan
internet
Berdasarkan timeline di atas, dapat terlihat bahwa teknologi
digital berdampak pada kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh adalah
perkembangan teknologi intenet yang makin tidak terbendung. Teknologi internet
memungkinkan kita untuk dengan saling berbagi informasi. Zaman dahulu
penggunaan kertas sebagai media informasi seperti surat kabar adalah sangat
umum. Namun saat ini, lambat laun semuanya bergeser ke penggunaan teknologi
digital, dimana informasi dan berita dapat diakses melalui layar smartphone
kita.
Tentunya selain kehidupan sehari-hari, teknologi digital juga
berdampak pada proses industri. Dua tabel di bawah ini menggambarkan beberapa
kelebihan dan kekurangan dari teknologi analog dan teknologi digital.
Hadirnya teknologi digital pada sistem kontrol menghandirkan
fleksibilitas pengembangan yang tinggi. Hal tersebut sesuai untuk mengikuti
permintaan dari konsumen, dimana kebutuhan manusia semakin beragam. Apabila
kerja sistem tidak sesuai dengan yang diharapkan, umumnya kita hanya perlu
melakukan penyesuaian pada kode program yang terdapat di dalam kontroler. Lain
halnya dengan sistem kontrol analog, dimana jika diperlukan penyesuaian kerja
sistem maka umumnya diperlukan penggantian rancangan hardware baik sebagian
hingga keseluruhan.
Perkembangan teknologi semakin cepat dan saat ini telah
mengarah ke revolusi industri keempat, dimana masing-masing sistem atau alat
yang akan terhubung melalui internet. Terhubungnya suatu alat atau sistem yang
satu dengan yang lainnya dapat menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat
hingga krusial seperti peringatan dini terhadap bencana, informasi kemacetan
yang diikuti dengan penyesuaian jadwal meeting secara otomatis, dll.
Mikroprocessor dan Mikrokontroler
Mikroprocessor dan mikrokontroler merupakan dua buah
teknologi hasil dari revolusi digital. Kedua teknologi tersebut sudah tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Beberapa aplikasi untuk kedua
teknologi tersebut adalah seperti pada komputer, tablet, handphone, mesin cuci,
jam tangan digital, air conditioner, mainan anak-anak, dll.
Mikroprocessor merupakan IC multifungsi yang akan
mengolah input digital berdasarkan kode program yang tersimpan dalam memori dan
kemudian mengeluarkan hasil pengolahan tersebut ke dalam bentuk output digital.
Mikroprocessor disebut IC multifungsi karena mikroprocessor ditujukan
untuk menangani pekerjaan yang tidak spesifik seperti pengembangan software,
game, website, pembatan dokumen, ataupun pekerjaan-pekerjaan lainnya.
Umumnya, mikroprocessor tidak dilengkapi dengan peripheral
internal seperti ROM, RAM, ADC, dll. Peripheral tersebut disediakan secara
eksternal oleh perancang desain mikroprocessor.
Tidak seperti mikroprocessor, mikrokontroler merupakan
IC kontroler yang sudah dilengapi processor, memori, pin I/O, serta berbagai
peripheral lainnya secara internal. Adapun peripheral yang disediakan pada
mikrokontroler bersifat tetap dan tidak dapat diubah-ubah sehingga
mikrokontroler lebih sesuai digunakan untuk pekerjaan yang spesifik.
Mikrokontroler banyak ditemukan pada peralatan elektronik seperti keyboard,
mouse, mesin cuci, jam tangan, dll.
Karena mikrokontroler telah dilengkapi dengan peripheral
internal yang umumnya memiliki ukuran kecil, maka proses perancangan sistem
digital menggunakan mikrokontroler menjadi lebih murah. Meskipun demikian
mikrokontroler dan mikroprosesor tidak dapat dibandingkan antara satu dengan
yang lain. Hal tersebut dikarenakan baik mikroprosesor dan mikrokontroler
memang ditujukan untuk hal yang berbeda.
Penggunaan mikroprosesor untuk menggantikan mikrokontroler
ataupun sebaliknya tidak dapat dilakukan. Berdasarkan segi biaya, akan jauh
lebih ekonomis apabila peralatan seperti mesin cuci, air conditioner, dan
mainan anak-anak dikendalikan oleh mikrokontroler. Pengendalian peralatan
tersebut dapat dilakukan menggunakan resource terbatas yang dimiliki oleh
mikrokontroler. Berdasarkan segi performa dan resource, akan menjadi tidak
efisien apabila kita menggunakan sebuah mikrokontroler untuk menangani berbagai
macam tugas seperti bermain game, melakukan pembuatan dokumen, rekayasa gambar,
dll. Hal tersebut dikarenakan resource dari mikrokontroler adalah sangat
terbatas.
Perbedaan antara kedua teknologi tersebut mungkin dapat lebih
jelas digambarkan dengan ilustrasi di bawah
Lebar data pada
mikrokontroler
Baik mikroprosesor dan mikrokontroler masing-masing memiliki
spesifikasi lebar data, yaitu spesifikasi yang menentukan kemampuan dari
mikrokontroler dan mikroporsesor untuk melakukan pengolahan data. Spesifikasi
lebar data tersebut umumnya berhubungan dengan ukuran dari register internal,
memori, ukuran bus data internal dan bus data eksternal.Semakin besar ukuran
lebar data pada mikroprosesor dan mikrokontroler, maka kita akan semakin
dimudahkan untuk membangun aplikasi yang lebih kompleks. Hal tersebut
dikarenakan batasan resource akan menjadi lebih sedikit.
Mikrokontroler 8-bit
Mikrokontroler 8-bit merupakan mikrokontroler yang memiliki
spesifikasi lebar data 8-bit. Pada mikrokontroler 8-bit, proses pengaksesan
data sebanyak 8-bit dapat dilakukan dalam satu instruksi mesin.
Adapun ukuran address bus pada mikrokontroler 8-bit umumnya
adalah sebesar 16-bit (hal ini dapat ditinjau ulang dari datasheet
mikrokontroler yang digunakan), dikarenakan beberapa alasan praktis dan
ekonomis. Berdasarkan hal tersebut, pengalamatan memori maksimal pada
kebanyakan mikrokontroler 8-bit adalah 64 kB.
MCS-51 telah berstatus discontinue oleh Intel pada Maret
2007, namun masih banyak mikrokontroler di pasaran yang menggunakan arsitektur
tersebut. Beberapa produsen lain yang menggunakan desain MCS-51 adalah Atmel,
Dallas Semiconductor, Infineon, NXP, STMicroelectronics, dll. Keluarga MCS-51
menggunakan desain CISC (Complex instruction set computing).
AVR merupakan keluarga mikrokontroler dari Atmel yang
menggunakan desain RISC (Reduced instruction set computing). Keluarga AVR dapat
dibedakan menjadi beberapa kategori seperti:
TinyAVR
MegaAVR
XMEGA
Application-specific
FPSLIC
32-bit AVR
AVR mendapatkan popularitas tinggi melalui penggunaannya pada
berbagai macam modul Arduino.
Mikrokontroler 16-bit
dan 32-bit
Seiring dengan kemajuan teknologi serta peningkatan akan
kebutuhan proses kontrol yang lebih kompleks, maka seperti teknologi pada
umumnya, teknologi mikrokontroler pun semaking berkembang. Lebar data yang
dapat ditangani oleh mikrokontroler pun semakin besar, sehingga memungkinkan
proses pengolahan dan pengendalian yang lebih rumit.
Mikrokontroler 16-bit merupakan mikrokontroler yang memiliki
spesifikasi lebar data 16-bit. Pada mikrokontroler 16-bit, proses pengaksesan
data sebanyak 16-bit dapat dilakukan dalam satu instruksi mesin. Demikian
halnya dengan mikrokontroler 32-bit. Mikrokontroler 32-bit dapat melakukan
proses pengaksesan data sebanyak 32-bit dalam satu instruksi mesin. Sesuai
dengan jumlah lebar data yang dapat ditangani, mikrokontroler 16-bit dapat
menangani pengalamatan memori hingga 64 kB, sedangkan mikrokontroler 32-bit
dapat menangani pengalamatan memori hingga 4 GB.
Arsitektur mikrokontroler dengan lebar data 32-bit yang saat
ini populer adalah ARM Cortex-M. Adapun ARM Cortex-M merupakan desain
arsitektur dari ARM Holdings. Desain arsitektur tersebut dikomersialkan oleh
ARM Holdings dalam bentuk lisensi kepada berbagai produsen mikrokontroler
seperti Atmel, NXP, Nuvoton, STMicroelectronics, dll. Karena konsep desain dari
ARM Cortex-M yang menarik, serta berbagai produsen mikrokontroler menggunakan
arsitektur tersebut, ARM Cortex-M telah menjadi salah satu standar arsitektur
dalam dunia mikrokontroler.
Sistem tertanam
Sistem tertanam, atau biasa disebut juga sebagai embedded
system, merupakan suatu sistem komputer yang ditujukan untuk sebuah tugas
khusus. Contoh penerapan dari sistem tertanam yang dapat kita temukan sehari-hari
adalah jam digital, MP3 Player, mesin cuci, kendali airbag untuk melindungi
pengendara mobil dari kecelakaan, dll.
Pada proses manufacturing, sistem tertanam merupakan
sistem yang sensitif terhadap biaya. Maka dari itu proses pemilihan hardware
seperti mikrokontroler, mikroprosesor, memori, serta komponen pendukung lainnya
merupakan hal yang penting. Pemilihan hardware harus disesuaikan dengan harga
serta performa/fitur (seperti ukuran memori, jumlah pin I/O, kecepatan
pemrosesan, pilihan antarmuka yang disediakan, dll.) yang ada. Apabila proses
pemilihan hardware dilakukan dengan tepat, maka dapat dihasilkan sebuah desain sistem
tertanam yang dapat bekerja dengan baik, handal, konsumsi daya yang rendah,
namun memiliki biaya produksi yang murah.
Proses pengembangan sistem tertanam didukung dengan
tersedianya berbagai macam development board dari berbagai produsen mikrokontroler.
Masing-masing produsen memproduksi development board yang memang dikhususkan
agar para pengembang sistem tertanam dapat mencoba berbagai fitur yang ada pada
mikrokontroler mereka. Adapun saat ini yang paling populer digunakan adalah
development board Arduino.
Pengantar arduino
Arduino merupakan platform pengembangan mikrokontroler
populer yang dikembangkan oleh Mazimo Banzi bersama rekan-rekannya. Arduino
ditujukan untuk memudahkan semua kalangan, baik akademisi, hobbyist, bahkan
seniman agar dapat mengakses teknologi elektronika, khususnya mikrokontroler
dengan mudah, cepat, dan murah. Arduino diharapkan menjadi tool yang akan
memudahkan para individu kreatif untuk merealisasikan ide yang ada tanpa harus
terhalangi oleh beban teknis.
Meskipun Arduino ditujukan agar bersifat mudah sehingga dapat
digunakan oleh berbagai kalangan, bukan berarti Arduino tidak cocok digunakan
sebagai pilihan bagi kalangan akademisi ataupun profesional. Penggunaan Arduino
akan memudahkan pengembangan sistem dari segi teknis sehingga kita dapat
mengalokasikan waktu untuk memikirkan fitur-fitur dari sistem tersebut sehingga
menjadi sebuah sistem yang lebih kompleks.
Daya tarik dari Arduino
terdapat pada beberapa fiturnya yaitu:
Multiplatform environment arduino IDE (Integrated Development
Environment) dapat bejalan pada berbagai macam sistem operasi (windows, linux,
macintosh).
Software arduino IDE memiliki tampilan dan fungsi yang
bersifat intuitif dan mudah digunakan.
Open source baik hardware maupun software.
Investasi yang relatif lebih murah apabila dibandungkan
dengan platform lain (dipandang dari segi biaya dan waktu pengembangan).
Sumber informasi luas karena banyak forum dan artikel yang
telah membahas mengenai penggunaan arduino.
Arduino dikembangkan dalam lingkungan pendidikan sehingga
arduino cocok digunakan oleh pemula yang ingin memasuki dunia mikrokontroler.
Agar lebih mengenal platform Arduino, ada baiknya kita
melihat sejarah singkat mengenai Arduino itu sendiri.
Pada tahun 2002 Mazimo Banzi bergabung sebagai salah satu
profesor bersama IDII (Interaction Design Institute Ivrea), yaitu sebuah
institusi pendidikan di Italy. Mazimo Banzi ditugaskan untuk berkarya pada
bidang physical computing. Mazimo Banzi yang datang dengan latar belakang
pengembang software memilih untuk menggunakan modul mikrokontroler BASIC Stamp
(produksi Parallax) sebagai langkah awal untuk memasuki dunia physical
computing.
Alasan penggunaan BASIC Stamp terdapat pada kesederhanaan dan
kemudahan penggunaannya. Modul mikrokontroler BASIC Stamp telah dilengkapi
dengan berbagai komponen pendukung seperti rangkaian regulator, memori, I/O
port, serta dapat diprogram menggunakan bahasa BASIC yang relatif mudah.
Menurut Mazimo Banzi yang saat itu merupakan pengguna modul
BASIC Stamp, terdapat 2 hal yang menjadi batasan dari modul tersebut:
Performa BASIC stamp yang lamban tidak dapat diandalkan untuk
beberapa aplikasi.
Harga BASIC stamp yang berkisar $100 adalah cukup tinggi.
Saat memikirkan solusi untuk mengatasi 2 kekurangan dari
BASIC Stamp tersebut, rekan Mazimo Banzi di MIT (Massachusetts Institute of
Technology) telah mengembangkan bahasa pemrograman Processing. Mazimo Banzi
menyukai konsep dari Processing yang memudahkan para pengembang software pemula
untuk membuat aplikasi yang kompleks. Hal tersebut menjadi ide bagi Mazimo
Banzi untuk menciptakan hal yang sama namun ditujukan untuk mikrokontroler.
Pada tahun 2005, Mazimo Banzi dan rekan-rekannya sukses
menciptakan modul prototype, yang kemudian dinamakan sebagai Arduino. 300 buah
PCB dibagikan kepada para siswa IDII yang dibarengi dengan instruksi “rakitlah
sesuai dengan petunjuk di internet, kemudian gunakan untuk membuat sesuatu”.
Tugas tersebut melahirkan berbagai macam aplikasi DIY (Do it yourself) menarik
dan kemudian Arduino pun mulai dikenal oleh banyak orang.
Hardware arduino
Hardware Arduino, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu modul
Arduino dan modul shield. Modul Arduino merupakan modul mikrokontroler yang
akan digunakan sebagai pengendali, sedangkan modul shield merupakan modul
tambahan (add-on) yang fungsinya bervariasi yaitu seperti sensor, motor driver,
LED display, LCD, GPS, ethernet, dll.
Salah satu letak keunikan dari Arduino terletak pada konsep
shield. Apabila pada umumnya koneksi antara modul mikrokontroler dengan modul
sensor/aktuator dilakukan menggunakan kabel, maka pada Arduino koneksi tersebut
dapat dilakukan dengan hanya memasang modul shield di atas modul Arduino. Hal
tersebut membuat pengembangan sistem mikrokontroler menggunakan Arduino menjadi
lebih praktis.
Modul arduino
Arduino merupakan platform yang bersifat open source baik
hardware ataupun software. Berdasarkan ideologi tersebut Arduino memberikan
skematik hardware serta kode program dari Arduino IDE kepada kalangan umum.
Arduino membebaskan semua kalangan untuk mengubah rancangan hardware maupun
software dengan beberapa ketentuan. Hal tersebut membuat lahirnya produk-produk
Arduino compatible dari berbagai produsen seperti Innovative Electronics,
SparkFun, Seeed Studio, DFRobot, dll.
Produk Arduino compatible dapat memiliki tingkat
kompatibilitas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, mulai dari
dukungan penuh dengan fitur yang sama (clone), adanya penambahan/pengurangan
fitur, ataupun sebatas peletakan pinout yang sama. Hal tersebut dikarenakan
tidak ada standar pasti mengenai tingkat kompatibilitas agar suatu produk dapat
disebut sebagai Arduino compatible. Beberapa produk Arduino compatible tersebut
cukup menarik dan dapat dijadikan sebagai alternatif dari modul Arduino yang
ada.
Berikut adalah deskripsi umum dari beberapa bagian modul
Arduino:
Jack DC bagian yang dihubungkan dengan power supply
eksternal. Nilai tegangan power supply yang dibutuhkan dapat berbeda antara
modul arduino yang satu dengan yang lainnya.
Header power
Input ADC. Jalur tegangan analog untuk ADC.
Mikrokontroler: pemrorses utama arduino. Pada bagian ini kode
program yang kita buat akan disimpan dan dieksekusi.
USB: Port USB digunakan sebagai jalur catu daya, komunikasi,
maupun pemrograman arduino (menggunakan bootloader). Arduino akan melakukan
pemilihan secara otomatis untuk catu daya yang digunakan apabila USB terhubung
dengan komputer dan jack DC juga dihubungkan dengan power supply eksternal.
ISP & SPI. Bagian ini gunakan unutk antarmuka SPI (Serial
Peripheral Interface) sekligus pemrograman arduino melalui ISP (In-System
Programming). Pemrograman arduino melalui ISP tidak disarankan karena dapat
menghilangkan fitur bootloader sehingga arduino tidak dapat diprogram lagi melalui
USB.
Reset: tombol reset untuk mengulang eksekusi kode program
dari awal
I2C: Pin yang digunakan untuk komunikasi menggunakan
antarmuka I2C.
Referensi ADC: pin tegangan referensi ADC
Digital: pin digital arduino yang dapat digunakan sebagai
jalur I/O digital (high/ low).
PWM: pin arduino yang memiliki fitur PWM. Fitur PWM dapat
digunakan sebagai output tegangan analog.
UART: pin yang digunakan untuk komunikasi antarmuka UART (RX/
TX).
Deskripsi bagian-bagian Arduino di atas dapat berbeda antara
modul Arduino yang satu dengan yang lainnya. Informasi lebih pasti terdapat
pada panduan masing-masing modul Arduino yang digunakan.
Modul shield
EMS Blue Shield- Innovative electronics: shield ini digunakan
untuk keperluan komunikasi menggunakan antarmuka nluetooth.
EMS RFID Shield- innovative electronics: shield ini dapat
digunakan untuk keperluan pembacaan smart card seperti: Mifare 1k, mifare 4k,
dan mifare ultralight
2A Motor Shield for Arduino- DFrobot: shield ini dapat
digunakan untuk keperluan pengendalian motor DC.
OpenLog Open Source Datalogger- SparkFun: shield ini
digunakan untuk memudahkan pengaksesan SD card melalui antarmuka UART.
WizFi250- EVB Evaluation Board for WizFi250- Wiznet: shield
ini digunakan untuk keperluan komunikasi menggunakan Wifi.
Arduino Wifi Shield- Arduino: shield ini digunakan untuk
keperluan komunikasi antarmuka menggunakan wifi.
Modul shield akan memudahkan proses penggunaan Arduino,
karena kita hanya perlu memasangnya di atas modul Arduino tanpa menggunakan
kabel. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah alokasi pin dari shield yang
digunakan.
Karena kita tidak melakukan pengkabelan secara manual untuk
koneksi antara modul Arduino dan modul shield, maka pin-pin yang akan digunakan
pada modul Arduino harus mengikuti desain susunan pin dari modul shield yang
digunakan. Sebagai contoh, gambar di bawah merupakan potongan dari manual EMS
RFID Shield dari Innovative Electronics yang memberikan informasi mengenai
pin-pin modul Arduino yang digunakan. Pada manual dari EMS RFID Shield
disebutkan bahwa pin untuk pendeteksian tag adalah pin 2, 3, 7, atau A5.
Komentar
Posting Komentar